Kepercayaan dan Kejujuran memiliki hubungan timbal balik yang
sangat erat dan saling berkaitan satu dengan yang lain. Jika kita
berkata dan berprilaku jujur terhadap seseorang, maka kita akan
mendapatkan kepercayaan dari orang yang bersangkutan.
Terasa
sia-sia saja jika kita berkata jujur tapi tidak dipercaya. Hal itu
dikarenakan sudah tidak ada lagi kepercayaan dalam diri seseorang pada
kita. Dan sebaliknya, sudah tidak ada pula kejujuran dari kita yang akan
sangat sulit untuk dapat membentuk kepercayaan orang lain terhadap
kita. Jika satu kali saja kita pernah berkata dan berlaku tidak jujur,
maka kita telah menanam rasa ketidakpercayaan dari seseorang pada diri
kita sendiri. Inilah yang dikatakan hubungan timbal balik antara
kepercayaan dan kejujuran.
Disetiap
langkah dalam hidup kita, sebaiknya kita harus membiasakan diri untuk
selalu menyertakan kejujuran dalam menempuhnya. Mengapa demikian? Karena
dengan adanya kejujuran dalam hidup, maka terbentuklah suatu rasa
percaya, dan dengan rasa percaya itu juga maka kita semakin lebih bisa
membangun integritas diri yang lebih baik. Kepercayaan juga merupakan
satu kunci utama dalam sebuah keberhasilan, dan keberhasilan itu dapat
dicapai dalam konteks karir, keluarga, percintaan, dan juga
konteks-konteks umum lainnya.
Seperti
yang sudah saya paparkan di atas bahwa akan sangat sulit bagi kita
untuk mendapatkan kepercayaan dari seseorang apabila kita pernah
bertindak ataupun berkata tidak jujur pada mereka. Disaat seperti itu,
akan sangat dibutuhkan usaha yang ekstra keras untuk kembali mendapatkan
kepercayaan dari seseorang untuk diri kita.
Sebagian
orang mungkin berpikiran bahwa kejujuran itu merupakan hal yang tidak
diperlukan dan dihiraukan. Namun, sebenarnya kejujuran itu dasar yang
sangat penting bagi kita untuk menjalin hubungan yang lebih baik dengan
kehidupan di sekitar kita.
Disini
saya akan memberikan sebuah ilustrasi sederhana tentang hubungan
kepercayaan dan kejujuran dalam karir seseorang sebagai bawahan di
sebuah perusahaan. Misalnya saja, seorang manager meminta bawahannya
untuk mengganti perlengkapan perusahaan yang sudah kadaluarsa. Manager
itu memberikan kepercayaan penuh pada karyawannya dalam mengelola dana
yang dialokasikan untuk pembelian perlengkapan perusahaan yang sudah
kadaluarsa itu. Saat melakukan transaksi mulai dari pencairan dana
sampai pembelian perlengkapan perusahaan tersebut, ternyata masih ada
banyak dana yang tersisa dari hasil pembelian. Saat mengetahui bahwa
dana yang tersisa memiliki jumlah yang besar, karyawan itupun mulai
tergoda dan berpikiran serta melakukan pemalsuan bukti-bukti pembelian
dengan menambahkan nominal uang pada setiap pembelian barang. Ia
berpikir bahwa managernya itu tidak akan pernah tahu apa yang
dilakukannya ini. Justru ternyata sebaliknya, manager tersebut
sebenarnya hanya ingin mencobai karyawan itu dan iapun ketahuan telah
memalsukan bukti-bukti pembelian demi meraup keuntungan dari sisa hasil
pembelian. Karwayan ini akhirnya dipecat secara tidak hormat karena
telah merugikan perusahaan tempat ia bekerja itu.
Dari
ilustrasi singkat diatas, seharusnya kita sadar bahwa kejujuran itu
tidak pernah membawa musibah bagi diri kita. Namun sebaliknya, kejujuran
itu justru memberikan sebuah hasil positif bagi diri kita yaitu
kepercayaan orang yang kuat untuk diri kita dan akan sangat membantu
kita juga dalam kehidupan kita sekarang dan nanti.
Kejujuran dan Kepercayaan dalam Hidup itu diibaratkan seperti pohon dan air.
Pohon merupakan kehidupan, air merupakan kejujuran dan keindahan dari
pohon tersebut merupakan kepercayaan. Tanpa air, pohon tidak akan tumbuh
sempurna dan akirnya iapun kering dan mati. Tetapi jika pohon itu
memiliki air yang cukup maka pohon itu akan tumbuh subur dan indah.
Setelah kita mengetahui Hubungan Kepercayaan dan Kejujuran dalam Kehidupan,
maka sebaiknya kita lebih berhati-hati dalam menentukan pilihan kita.
Saran dari saya, sebaiknya kita lebih memilih untuk berkata dan
berprilaku jujur dalam hal apapun karena pada hakekatnya kejujuran
merupakan suatu hal yang baik dan lagipula kejujuran itu tidak pernah
salah.