2016-10-24

Filosofi Sebuah Sumpit

Alkisah,......
Di jaman dulu hiduplah seorang saudagar kaya pemilik restoran. Restoran itu sangat terkenal karena makanannya sangat khas dan rasanya yang luar biasa. Saudagar pemilik restoran tersebut juga sangat dihormati di daerah tersebut karena sering menyumbangkan harta kekayaannya untuk kaum miskin.
 
 
Namun sangatlah disayangkan saudagar itu tidak diberkahi keturunan seorangpun. Menjelang usianya memasuki tahun ke 80, saudagar tersebut hendak menyerahkan restorannya kepada orang yang dipercayainya yang dikira mampu mengelola restoran tersebut dengan baik. Tapi sebagai syaratnya mereka harus menyumbangkan setengah dari pendapatan restoran itu untuk kaum miskin.

Setelah itu diundanglah seluruh pedagang di daerah tersebut untuk datang ke jamuan makan malam yang diselenggarakannya. Terdapat dua puluh meja bundar yang diatasnya sudah terhidang bermacam makanan yang sangat menarik. Tiap meja ada 4 buah kursi dan 4 buah peralatan makan berupa sumpit. Namun anehnya keempat sumpit tersebut mempunyai panjang sama dengan lebar mejanya.

Duduklah ke 80 pedagang tersebut dengan air liur yang mulai menetes mencium aroma masakan yang selangit tersebut. Sesaat sebelum makan saudagar tersebut memberikan kata sambutan yang isinya kurang lebih menyatakan bahwa dia akan memilih 4 dari ke 80 pedagang tersebut sebagai penerus restorannya setelah jamuan berakhir.

Maka dimulailah jamuan makan tersebut. Masing–masing pedagang tersebut telah memegang sumpit mereka dan mau menjepit makanan yang diinginkannya. Sementara sang saudagar tersebut berjalan mengelilingi meja-meja tersebut. Muka sang saudagar tersebut terlihat sangat sedih setelah melewati meja ke 12 dan belum ada satupun pedagang yang mampu memasukkan makanan yang dijepit sumpit tersebut ke dalam mulut. Masing–masing pedagang tersebut mencoba cara–cara aneh agar mampu memasukkan makanan yang dijepit sumpit masing–masing ke dalam mulut masing–masing dan tentu saja itu tidak akan berhasil karena panjang sumpit tersebut selebar meja. Saat sang saudagar melewati meja ke 19 dia mulai kehilangan harapannya untuk mendapatkan penerus restorannya karena yang dia lihat hanyalah sekumpulan orang–orang serakah yang hanya mementingkan keinginan masing–masing.

Saat menuju meja ke 20 tersenyumlah saudagar tersebut seraya berkata pada dirinya sendiri bahwa ke 4 orang inilah yang akan meneruskan restorannya. Rupanya ke 4 orang yang berada di meja ke 20 saling menyuapi lawan di seberangnya karena panjang sumpit tersebut memang cukup untuk sampai ke seberang mejanya. Akhirnya saat jamuan makan selesai hanya ke 4 orang inilah yang kenyang perutnya sedang yang lain sibuk menggerutu karena tidak ada secuilpun makanan yang masuk dalam mulut mereka. Sang saudagar pergi meninggalkan restorannya dengan hati gembira karena tahu bahwa restorannya akan dikelola oleh 4 orang yang bijaksana.

Keempat orang itu tidak mementingkan keinginan masing-masing tapi belajar untuk memberi makan satu sama lain

Itulah tadi kisah filosofi tentang sumpit yang menandakan jangan suka serakah akan semua yang ada di depan kalian karena semua itu hanya sekedar titipan dan suatu saat nanti bisa diambil oleh Sang Pemilik kapanpun Dia mau. Jika kalian sedang di atas berusahalah melihat ke bawah agar selalu bisa mensyukuri nikmat apa yang sedang kalian terima.
 
 

2016-10-22

Membuat Hidup Lebih Berkah Amalan Pagi Hari

TIDUR pagi, memang terasa mengenakkan, terutama bagi mereka yang memang tak bisa mengelakkannya. Usai Subuh, kepala langsung terasa berat dan hati pun seolah mendesak agar badan segera rebah dan secepat mungkin memejamkan mata. 
 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSjkERHx7ogeYqJlhrV_aBF5QBzvDyWf1DmcIwqExI0uiSEz_oo9pKTw8a60scXSCFh9dvylhmL2UJLww7vp0Uo1QnHoj68YQspUyWfwsSpfv-1x3tka_S-n_VuHiFU-sr0qeKDZ91zdcQ/s640/10255734_487873228005532_2156848948195889174_n.png

Mungkin wajar, membuat kondisi tubuh memang lejar. Tetapi, jika tanpa sebab, lantas setiap pagi melenakan diri dengan tidur, aduhai betapa ruginya.

Sedang Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam setiap pagi hari memanjatkan doa untuk umatnya. اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِى فِى بُكُورِهَا “Ya Allah berikanlah berkah kepada umatku di pagi hari mereka.” (HR. Tirmidzi).

Artinya, pagi bukan saatnya untuk berleyeh-leyeh, apalagi kembali pulas mendengkur. Oleh sebab itu, mesti ada niat dan ikhtiyar kuat dalam diri agar kita tidak termasuk umat Islam yang kehilangan berkah, justru di awal suatu hari bermula.

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Pagi hari bagi seseorang itu seperti waktu muda dan akhir harinya seperti waktu tuanya.”

Rasulullah menjelaskan, barangsiapa yang tidak bagun di pagi hari,

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ : { يَبْلُغُ بِهِ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعْقِدُ الشَّيْطَانُ عَلَى قَافِيَةِ رَأْسِ أَحَدِكُمْ ثَلَاثَ عُقَدٍ إِذَا نَامَ بِكُلِّ عُقْدَةٍ يَضْرِبُ عَلَيْكَ لَيْلًا طَوِيلًا فَإِذَا اسْتَيْقَظَ فَذَكَرَ اللَّهَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ وَإِذَا تَوَضَّأَ انْحَلَّتْ عَنْهُ عُقْدَتَانِ فَإِذَا صَلَّى انْحَلَّتْ الْعُقَدُ فَأَصْبَحَ نَشِيطًا طَيِّبَ النَّفْسِ وَ إِلَّا أَصْبَحَ خَبِيثَ النَّفْسِ كَسْلَانَ}.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu bahwa Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Setan akan mengikat tengkuk salah seorang dari kalian saat tidur dengan tiga ikatan ia akan membisikkan kepadamu bahwa malam masih panjang, jika ia terbangun lalu berdzikir pada Allah lepaslah satu ikatan, jika ia berwudlu maka lepaslah dua ikatan, dan jika ia melanjutkan dengan sholat, maka lepaslah seluruh ikatan itu, sehingga pada pagi harinya ia mulai dengan penuh kesemangatan dan jiwanya pun sehat, namun jika tidak, maka dia akan memasuki waktu pagi dengan jiwa yang keji dan penuh kemalasan.” [HR Bukhari]

Pertama, berdzikir

Dzikir pagi adalah amalan yang patut digalakkan. Karena selain membuat lebih bersemangat di pagi hari juga berdampak dimudahkan segala urusan oleh Allah Subhanahu Wata’ala.

Dzikir pagi dibaca saat masuk waktu Subuh hingga matahari terbit. Namun boleh juga dibaca sampai matahari akan bergeser ke barat. Soal bacaan wirid, ada bermacam-macam pilihan.

Masalah dzikir pagi ini, Allah ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا * وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلا

“Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.” [QS. Al-Ahzaab : 41-42].

Dari Anas Ibnu Mali, Rasulullah bersabda;

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” لَأَنْ أَقْعُدَ مَعَ قَوْمٍ يَذْكُرُونَ اللَّهَ تَعَالَى مِنْ صَلَاةِ الْغَدَاةِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَعْتِقَ أَرْبَعَةً مِنْ وَلَدِ إِسْمَاعِيل، وَلَأَنْ أَقْعُدَ مَعَ قَوْمٍ يَذْكُرُونَ اللَّهَ مِنْ صَلَاةِ الْعَصْرِ إِلَى أَنْ تَغْرُبَ الشَّمْسُ أَحَبُّ إِلَيَّ مَنْ أَنْ أَعْتِقَ أَرْبَعَةً ”

“Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Aku duduk bersama orang-orang yang berdzikir kepada Allah ta’ala mulai shalat Subuh hingga terbit matahari lebih aku senangi daripada memerdekakan empat orang budak dari anak Ismaa’iil. Dan aku duduk bersama orang-orang yang berdzikir kepada Allah mulai shalat ‘Ashar hingga tenggelam matahari lebih aku senangi daripada memerdekakan empat orang budak.” [HR: Abu Daawud, Al-Baihaqiy]

Kedua, tilawah Al-Qur’an

Tilawah Al-Qur’an, terlebih jika diniati untuk dibaca dengan penuh penghayatan, perenungan dan kesiapan hati mengikuti dan mengamalkan kandungannya, hal ini akan sangat membantu fokus otak dan hati untuk lebih siap menyudahi Shubuh dengan kebaikan, ilmu dan spirit iman yang lebih hidup.

Terlebih waktu Shubuh udara masih bersih, suasana belum bising dan fisik juga masih segar. Tentu hal tersebut akan memudahkan akal, hati dan emosi lebih cepat merasakan getaran, kesan dan spirit dari ayat demi ayat yang dibaca.

Bahkan, para penghafal Qur’an, memanfaatkan waktu emas ini sebagai momentum untuk muroja’ah (mengulang-ulang hafalannya). Andaikata hanya bisa tilawah selembar atau dua lembar, sebagai langkah awal, ini tentu suatu kemajuan yang harus terus dijaga dan ditingkatkan.

Ketiga, memulai beraktivitaslah

Rasulullah, tidak menjumpai pagi melainkan bergegas dalam beraktivitas.

Seperti yang Allah firmankan;

وَإِذْ غَدَوْتَ مِنْ أَهْلِكَ تُبَوِّئُ الْمُؤْمِنِينَ مَقَاعِدَ لِلْقِتَالِ وَاللّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

“Dan (ingatlah), ketika kamu berangkat pada pagi hari dari (rumah) keluargamu akan menempatkan para mukmin pada beberapa tempat untuk berperang.” (QS. Ali Imron [3]: 121).

Jadi, tidak salah jika bangsa Arab mengenal petuah, “Waktu adalah pedang.” Kemudian dalam bahasa kita dikenal, “Siapa cepat dia dapat.” Dengan kata lain, siapa bergegas dalam beraktivitas insya Allah dia akan sukses. Sinkron dengan apa yang jamak diketahui orang, “Man jadda wajada” (Siapa bersungguh-sungguh dia dapat).

Dengan demikian, selesai sholat Subuh, selesai tilawah, jangan rebahkan badan. Tapi bangkit dan bergeraklah melakukan aktivitas mulia lainnya. Seperti menyapu rumah, mencuci piring, atau apapun yang pada intinya tubuh bisa bergerak sehingga lepas dari gelayutan mata yang memaksa diri terus mengangut.

Keempat, segerakan mandi

Kebaikan, dalam Islam hukumnya mesti disegerakan, demikian pula halnya dengan mandi di pagi hari. Andaikata jam keluar rumah terbilang masih siang, menyegerakan mandi pagi jelas tidak merugikan.

Selain akan memberikan kesegaran lebih dini, waktu untuk melakukan persiapan sebelum menjalani rutinitas harian di luar rumah, bisa dilakukan lebih awal, sehingga mencegah adanya barang tertinggal atau urusan yang terselap, termasuk terhindar dari berangkat terburu-buru. Dengan begitu, insya Allah, semua urusan akan berjalan sesuai rencana.

Kemudian, dalam tinjauan medis, mandi pagi memberikan banyak keuntungan. Mulai dari lancarnya peredaran darah, meningkatnya produksi sel darah putih, mengurangi resiko darah tinggi, serta meningkatkan kesuburan.

Kelima, beramal

Diriwayatkan sahabat Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;

إِنَّ الدِّينَ يُسْرٌ ، وَلَنْ يُشَادَّ الدِّينَ أَحَدٌ إِلاَّ غَلَبَهُ ، فَسَدِّدُوا وَقَارِبُوا وَأَبْشِرُوا ، وَاسْتَعِينُوا بِالْغَدْوَةِ وَالرَّوْحَةِ وَشَىْءٍ مِنَ الدُّلْجَةِ

“Sesungguhnya agama itu mudah. Tidak ada seorangpun yang membebani dirinya di luar kemampuannya kecuali dia akan dikalahkan. Hendaklah kalian melakukan amal dengan sempurna (tanpa berlebihan dan menganggap remeh). Jika tidak mampu berbuat yang sempurna (ideal) maka lakukanlah yang mendekatinya. Perhatikanlah ada pahala di balik amal yang selalu berterusan . Lakukanlah ibadah (secara berterusan) di waktu pagi dan waktu setelah matahari tergelincir serta beberapa waktu di akhir malam.” [HR. Bukhari no. 39]

Keenam, Shalat Dhuha

Shalat Dhuha merupakan sunnah mu’akkadah, terbukti telah dilakukan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam, sebagaimana diriwayatkan Muslim, dari hadits Aisyah radhiallahu anha, dia berkata;

( كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي الضُّحَى أَرْبَعًا ، وَيَزِيدُ مَا شَاءَ اللَّهُ )

“Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam shalat Dhuha sebanyak empat (rakaat), kadang beliau menambah sesuai keinginannya.”

Dari Abu Dzar, Nabi shallallahu ‘alihi wa sallam bersabda,

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى

“Pada pagi hari diharuskan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah. Setiap bacaan tasbih (subhanallah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahmid (alhamdulillah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahlil (laa ilaha illallah) bisa sebagai sedekah, dan setiap bacaan takbir (Allahu akbar) juga bisa sebagai sedekah. Begitu pula amar ma’ruf (mengajak kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) adalah sedekah. Ini semua bisa dicukupi (diganti) dengan melaksanakan shalat Dhuha sebanyak 2 raka’at.”[HR Muslim]

Adalah Ibnul Qayyim Dalam Kitab Zaadul Ma’ad, (4/378) pernah berkata tentang empat hal yang akan menghampat datanganya rizki;

“Empat hal yang menghambat datangnya rizki: tidur di waktu pagi,sedikit shalat, malas-malasan dan berkhianat.”

Semoga empat hal yang dimaksud Ibnu Qayyim tidak masuk di antara kita semua. Selamat menjemput berkah pagi hari.*
 

2016-10-12

Tuntutan Cewek yang Sering Bikin Cowok Keberatan dan Tidak Nyaman

Pernahkah anda menuntut? Bagaimana jika tuntutan anda tidak terpenuhi? Anda tentu sudah tahu, dalam sebuah hubungan, konflik adalah biasa. seperti dikatakan dalam ilmu politik bahwa konflik adalah gejala serba hadir. Jadi, jika anda tidak pernah menghadapi konflik anda sangat pantas bahkan harus untuk bertanya: “Apakah saya benar-benar hidup?”

Konflik dalam sebuah hubungan biasanya disebabkan oleh perbedaan pandangan dan keinginan. Setiap orang mempunyai tuntutan atau keinginan atas pasangannya sesuai dengan figur ideal yang ia dambakan. Tapi, tidak semua tuntutan dapat terpenuhi dan seseorang tidak selalu bisa dan mau memenuhi tuntutan pasangannya. Ketika salah satu pihak menuntut tapi pihak yang lain tidak bisa memenuhinya maka munculah ketidakpuasaan dan pada akhirnya sering kali melahirkan masalah yang kadang berakibat buruk pada kelangsungan sebuah hubungan.

So, straight to the point! Ini dia beberapa tuntutan cewek yang sering bikin cowok keberatan dan bikin mereka jadi gak nyaman:




1. Jangan memperlakukan cowok seperti tahanan kota
Cewek biasanya pengen cowoknya bilang kalo dia lagi dimana, sama siapa dan lagi ngapain (ky lagu yolanda_kanjent band) mereka menuntut cowoknya untuk melapor setiap kali pergi, padahal cowok paling tidak suka didikte atau disuruh wajib lapor. Para pria akan merasa terkekang, dikuasai dan menganggap ceweknya terlalu posesif padahal boleh jadi para wanita hanya ingin tahu kabar cowokya atau hanya terlalu khawatir. Yang jadi pertanyaan adalah apa sebenarnya yang dikhawatirkan?

2. Jangan samakan pria dengan deodorant
Jangan terlalu menuntut cowok untuk setia setiap saat atau selalu menempel di bawah ketiak anda seperti deodorant karena kenyataannya mereka tidak bisa selalu ada untuk anda. Setiap orang mempuyai masalah dan urusannya masing-masing dan situasi tersebut mengharuskan seseorang untuk membagi waktunya dan mengalokasikannya untuk berbagai hal tersebut dengan tepat. Jadi, alangkah baiknya jika anda tidak menuntut cowok untuk mencurahkan sebanyak-banyak waktunya just for you girl. Dan, kalau pasangan anda pernah bilang dia akan selalu ada untuk anda, percayalah bahwa itu cuma kata-kata bombastis dan gombalisme untuk merayu anda.

3. Jangan terlalu sering mengajak pria shoping
Hal yang membosankan untuk cowok dan kadang terasa menyiksa adalah menjadi bodyguard atau menemani ceweknya belanja keliling mall atau menyambangi tiap sudut departement store mulai dari matahari beranjak sampai dia siap menuju ranjangnya (wew, lebay ya?) dan juga kamu girl tidak perlu bertanya apakah baju yang akan dibeli cocok atau tidak, bagus atau tidak karena cowok akan kesulitan menjawabnya, apalagi kalau cowok kamu gak ngerti sama sekali tentang fashion kecuali baju yang ingin kamu beli itu cukup aneh atau mempertontonkan bagian tubuh kamu yang berharga. Bagian-bagian mana yang dimaksud? (ternyata berbeda-beda untuk para wanita)

4. Menuntut nafkah sebelum menikah
Tidak sedikit cewek yang terlalu mengandalkan pacarnya untuk memenuhi beberapa kebutuhannya. Biasanya wanita menganggap hal itu tidak memberatkan karena menurut adat dan kebiasaan, sangatlah wajar seorang perempuan minta sama laki-laki yang jadi pacarnya dan sebaliknya sangatlah pantas seorang laki-laki memberikan subsidi untuk sang kekasih. Kalau si cowok punya warisan yang gak bakal abis 7 turunan 7 tanjakan dan 7 tikungan atau setidaknya cukup mapan tentu gk akan jadi masalah. Tapi, gimana buat cowok yang penghasilannya ngap-ngapan? Bisa-bisa bulan ini jual sepatu lalu bulan depan gadein kolor ke temennya. Contoh yang paling sering saya temukan dalam hal ini yaitu dari para remaja bingung alias anak-anak skula. Dan, jenis subsidi yang paling sering mereka tuntut adalah PULSA! yups, ngisiin pulsa ceweknya secara rutin. Wah, kasian kan? Penghasilan belum punya tapi udah dituntut subsidi pulsa. Pulsa si cowok aja masih diisiin sama orang tuanya tapi udah diminta ngisiin pulsa anak orang.

5. Berperan sebagai detektif
Wanita sering kali terlalu banyak bertanya. Wanita kadang jadi tukang nujum atau detektif dadakan ketika melihat atau merasakan sikap pasangannya sedikit berubah dan terlihat bermasalah. Situasi seperti itu membuat wanita jadi makhluk penasaran yang berusaha mati-matian untuk tahu apa yang sedang dialami pasangannya. Padahal seringkali pria tidak menyukai sifat suka mengintrogasi seperti itu. Kadang pria lebih suka menyendiri ketika menghadapi masalah yang cukup berat. Jika wanita mengatasi masalah dengan cara berbagi maka pria mengatasinya dengan cara menyendiri. So stay away from him and give him a space to breath up and a time to be alone girl.

6. Menjadikan Pria Tempat Menangis dan Berkeluh Kesah
Kebanyakan pria tidak suka melihat air mata (kecuali cowok cengeng atau melow_red). Jadi jika pria terlalu sering melihat wanitanya menangis dan berkeluh kesah itu akan menimbulkan perasaan tidak nyaman bagi pria. Menangis bagi wanita memang wajar tapi ada baiknya jika tidak dijadikan kebiasaan. Jangan memperkuat stereotip bahwa wanita adalah makhluk yang lemah. Air mata dan keluh kesah tidak akan menghasilkan atau mengembalikan apapun. Tapi, menangislah jika memang dibutuhkan, jika tangis bisa sedikit mengurangi beban dan membuat lebih lega. Dan teruslah Berusaha untuk lebih kuat dan tegar dalam hidup karena itu adalah keutamaan.

7. Ingin Selalu Dimengerti
Wanita adalah makhluk yang selalu ingin dimengerti tapi sekaligus makhluk yang rumit. Sedangkan pria adalah makhluk yang lebih suka terbuka (jangan ngeres ya_kalau saya sudah tanggung). Kebiasaan wanita yang tidak terbuka dengan maksud atau keinginannya seringkali menimbulkan masalah. Biasanya masalah muncul ketika sang pria tidak cukup peka dalam menangkap isyarat wanita. Wanita sering menginginkan pasangannya peka terhadap keinginannya yang implisit. Mungkin sikap ini disebabkan oleh jaim, malu atau mungkin gengsi untuk berbicara secara langsung dan terbuka. Entahlah. Yang jelas hal ini sering membuat pria bingung setengah hidup untuk menangkap maksud dan keinginan wanita! Pria lebih suka apabila wanita mengutarakan sesuatu secara jujur, langsung, terus terang dan terbuka (koq kaya pemilu). Karena tidak banyak pria yang punya bakat kaya Ki Joko Stupid, Mama Loren atau Madam Sahara. It’s so simple, just speak! Ngomong aja.

8. Melarang Pria Memuji Wanita Lain
Yang terakhir ini muncul dari sifat wanita yang over jealous atau mungkin juga terlalu posesif. Kadar cemburu yang terlalu tinggi pada wanita sering kali berakibat buruk. Kita tahu bahwa wanita itu cenderung kurang logis dalam menyikapi sesuatu dan akan semakin tidak logis lagi jika sedang dibakar cemburu. Saat pasangannya memuji kelebihan wanita selain dirinya, wanita hampir selalu menyikapinya secara berlebihan dan ini biasanya membuat pria jadi parno, bingung, serba salah atau bahkan ketakutan (kalau ceweknya galak dan cowoknya calon anggota SSTI). Hal itu sebenarnya tidak perlu ditanggapi berlebihan karena berarti sang pria masih normal.

nah, udah semua kayaknya… kenapa saya menulis demikian? supaya kalian langgeng… dan para pria punya sikap!.


2016-09-23

Kegagalan Serigala yang Kejam

Alkisah, seorang serigala yang sangat keji dan kejam hidup di hutan yang sedang mengalami kekeringan parah. Tidak ada hujan sama sekali.

Hutan dan sungai pun mengering. Tidak ada biji-bijian atau buah-buahan yang tumbuh. Banyak hewan mati karena lapar dan kehausan. Karena banyaknya hewan yang mati membuat serigala sangat lapar. Ia menjadi sangat kurus, terlihat seperti hewan yang sakit.

 
 
Suatu hari, diam-diam serigala tersesat di padang rumput. Seorang gembala telah meninggalkan kawanan dombanya tanpa pengawasan. Ia telah meninggalkan beberapa ember air untuk minum. Serigala yang melihat domba berpikir, “Oh, aku sangat beruntung. Banyak sekali domba gemuk. Aku akan memakan mereka dan minum semua air.”

Kemudian ia berkata dengan lantang, “Teman-teman, saya sangat haus. Saya tidak bisa bergerak sama sekali. Bisakah salah satu dari kalian membawakan air ke sini untuk saya?”

Tetapi domba-domba itu dengan hati-hati menjawab, “Kami tidak bodoh! Mohon maaf untuk kondisi kesehatan Anda, tetapi kami tidak akan datang kepada Anda dan menjadi santapan siang Anda.”

Maka gagallah rencana kekejaman serigala karena peringatan domba itu.
 
 
- Semoga Bermanfaat -

Belajar Mengendalikan Diri

Sepasang suami istri, Steven dan Sarah, telah menikah selama lebih dari sepuluh tahun. Di tahun kesebelas ini mereka tetap hidup tanpa anak seorangpun. Keduanya berharap bahwa akan memiliki anak sebelum usia kesebelas perkawinan. Namun, saudara dan teman-temannya justru menyarankan mereka untuk bercerai. 


 
Tetapi mereka tidak bisa membiarkan ikatan cinta mereka terurai begitu saja. Bulan berlalu dan suatu hari, saat kembali dari tempat kerjanya, Steven melihat istrinya berjalan dengan seorang pria. Pria itu melingkarkan lengannya di leher istrinya dan mereka tampak sangat bahagia.

Selama lebih dari satu minggu, Steven melihat orang yang sama bersama istrinya di berbagai tempat. Hingga suatu malam, ketika Steven kembali dari tempat kerja ia melihat pria itu mengantarkan istrinya ke rumah dan memberikan ciuman di pipi. Steven marah dan sedih.

Dua hari kemudian, setelah hari yang sibuk di tempat kerja, Steven mengambil air dari teko kaca ketika telepon berdering. Ia mengangkatnya dan mendengarkan orang di seberang berkata, “Halo sayang, aku akan datang malam ini ke rumahmu untuk melihatmu seperti yang dijanjinkan. Aku harap….”

Steven kemudian menutup telepon itu. Ia yakin itu adalah suara laki-laki yang selalu dilihat bersama istrinya. Pikirannya tiba-tiba goyah, ia merasa telah kehilangan istrinya. Teko kaca itu jatuh dari tangannya dan hancur berkeping-keping.

Istrinya datang sambil berlari dari dalam kamar, “Apakah semuanya baik-baik saja?”

Dengan marah Steven mendorong istrinya hingga jatuh. Tapi istrinya tidak bergerak dan bangun. Steven kemudian menyadari bahwa istrinya jatuh tepat di atas pecahan kaca.

Sepotong kaca besar telah menusuk istrinya. Steven memeriksa napas, denyut nadi, dan denyut jantung sang istri, tapi istrinya berbaring tak bernyawa. Istrinya sudah mati! Dengan kebingungan, ia melihat sebuah amplop di tangan istrinya.

Steven mengambilnya, membukanya, dan terkejut membaca istrinya. Itu adalah surat istrinya, bunyinya, “Suamiku tercinta, kata-kata tidak bisa mengungkapkan bagaimana perasaanku. Aku harus menuliskannya. Aku telah pergi ke dokter selama lebih dari satu minggu dan aku ingin memastikan sebelum memberimu kabar.

Dokter memastikan bahwa aku hamil dengan bayi kembar dan sudah dua bulan dari sekarang. Dokter itu adalah saudaraku yang telah lama hilang kontak denganku setelah pernikahan kita. Ia telah berjanji untuk mengurusku dan bayi kita dan memberikan yang terbaik bagi kita tanpa kita perlu mengumpulkan uang.

Ia juga berjanji akan makan malam hari ini dengan kita. Aku sudah menempatkan kursi favoritmu di ruang duduk, untuk mengingatkan hari saat kau melamarku, dan aku harus menulis untuk mengatakan, “ya,” karena aku bahagia. Terima kasih sudah bersama di sisiku.” Istrimu yang penuh kasih.

Surat itu jatuh dari tangan istrinya. Sementara terdengar ketukan di pintu dan orang yang sama yang dilihat bersama istrinya datang dan berkata, “Halo Steven, saya kira aku benar. Aku Max, saudara istrimu, dan ….” Tiba-tiba Max melihat saudaranya berbaring dalam genangan darah.

Mereka bergegas membawa Sarah ke rumah sakit dan ia dipastikan tewas. Bayi kembarnya pun tewas.

Jangan terlalu cepat mengambil keputusan yang tidak perlu ketika mempertanyakan pada pasangan apa yang kita lihat atau dengar tentang mereka. Jangan terlalu cepat untuk memberikan penilaian pada orang lain. Tidak semua yang kita lihat, kita dengar, adalah benar.

Mari kita belajar untuk mengendalikan diri di bawah kondisi atau situasi, terlepas dari apa yang telah kita dengar atau kita lihat, dan kita tidak pernah tahu itu.
 
 
 
- Semoga Bermanfaat -

2016-09-20

Kecerdasan Emosional


Selama ini banyak orang menganggap bahwa jika seseorang memiliki tingkat kecerdasan intelektual (IQ) yang tinggi, maka orang tersebut memiliki peluang untuk meraih kesuksesan yang lebih besar di banding orang lain. Pada kenyataannya, ada banyak kasus di mana seseorang yang memiliki tingkat kecerdasan intelektual yang tinggi tersisih dari orang lain yang tingkat kecerdasan intelektualnya lebih rendah. Ternyata IQ (Intelligence Quotient) yang tinggi tidak menjamin seseorang akan meraih kesuksesan. 


Baca Juga:

Daniel Goleman, seorang profesor dari Universitas Harvard menjelaskan bahwa ada ukuran/patokan lain yang menentukan tingkat kesuksesan seseorang. Dalam bukunya yang terkenal, Emotional Intelligence, membuktikan bahwa tingkat emosional manusia lebih mampu memperlihatkan kesuksesan seseorang.

Intelligence Quotient (IQ) tidak dapat berkembang. Jika seseorang terlahir dengan kondisi IQ sedang, maka IQ-nya tidak pernah bisa bertambah maupun berkurang. Artinya, jika seseorang terlahir dengan kecerdasan intelektual (IQ) yang cukup, percuma saja dia mencoba dengan segala cara untuk mendapatkan IQ yang superior (jenius), begitu pula sebaliknya. Tetapi, Emotional Quotient(EQ) dapat dikembangkan seumur hidup dengan belajar.



Kecerdasan Emosional (EQ) tumbuh seiring pertumbuhan seseorang sejak lahir hingga meninggal dunia. Pertumbuhan EQ dipengaruhi oleh lingkungan, keluarga, dan contoh-contoh yang didapat seseorang sejak lahir dari orang tuanya. Kecerdasan Emosi menyangkut banyak aspek penting, yang agaknya semakin sulit didapatkan pada manusia modern, yaitu:


empati (memahami orang lain secara mendalam)


mengungkapkan dan memahami perasaan


mengendalikan amarah


kemandirian


kemampuan menyesuaikan diri


disukai


kemampuan memecahkan masalah antar pribadi ketekunan


kesetiakawanan


keramahan


sikap hormat

Orang tua adalah seseorang yang pertama kali harus mengajarkan kecerdasan emosi kepada anaknya dengan memberikan teladan dan contoh yang baik. Agar anak memiliki kecerdasan emosi yang tinggi, orang tua harus mengajar anaknya untuk :


membina hubungan persahabatan yang hangat dan harmonis


bekerja dalam kelompok secara harmonis


berbicara dan mendengarkan secara efektif


mencapai prestasi yang lebih tinggi sesuai aturan yang ada (sportif)


mengatasi masalah dengan teman yang nakal


berempati pada sesama


memecahkan masalah


mengatasi konflik


membangkitkan rasa humor


memotivasi diri bila menghadapi saat-saat yang sulit


menghadapi situasi yang sulit dengan percaya diri


menjalin keakraban

Jika seseorang memiliki IQ yang tinggi, ditambah dengan EQ yang tinggi pula, orang tersebut akan lebih mampu menguasai keadaan, dan merebut setiap peluang yang ada tanpa membuat masalah yang baru. 


-Semoga Bermanfaat-

2016-09-19

Inteligensi dan IQ


Menurut David Wechsler, inteligensi adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif. secara garis besar dapat disimpulkan bahwa inteligensi adalah suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir secara rasional. Oleh karena itu, inteligensi tidak dapat diamati secara langsung, melainkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan manifestasi dari proses berpikir rasional itu. 
https://erickbio.files.wordpress.com/2012/11/intelegensi-second.jpg

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi inteligensi adalah:

Faktor bawaan atau keturunan

Penelitian membuktikan bahwa korelasi nilai tes IQ dari satu keluarga sekitar 0,50. Sedangkan di antara 2 anak kembar, korelasi nilai tes IQnya sangat tinggi, sekitar 0,90. Bukti lainnya adalah pada anak yang diadopsi. IQ mereka berkorelasi sekitar 0,40 - 0,50 dengan ayah dan ibu yang sebenarnya, dan hanya 0,10 - 0,20 dengan ayah dan ibu angkatnya. Selanjutnya bukti pada anak kembar yang dibesarkan secara terpisah, IQ mereka tetap berkorelasi sangat tinggi, walaupun mungkin mereka tidak pernah saling kenal.

Faktor lingkungan

Walaupun ada ciri-ciri yang pada dasarnya sudah dibawa sejak lahir, ternyata lingkungan sanggup menimbulkan perubahan-perubahan yang berarti. Inteligensi tentunya tidak bisa terlepas dari otak. Perkembangan otak sangat dipengaruhi oleh gizi yang dikonsumsi. Selain gizi, rangsangan-rangsangan yang bersifat kognitif emosional dari lingkungan juga memegang peranan yang amat penting. 


Inteligensi dan IQ

Orang seringkali menyamakan arti inteligensi dengan IQ, padahal kedua istilah ini mempunyai perbedaan arti yang sangat mendasar. Arti inteligensi sudah dijelaskan di depan, sedangkan IQ atau tingkatan dari Intelligence Quotient, adalah skor yang diperoleh dari sebuah alat tes kecerdasan. Dengan demikian, IQ hanya memberikan sedikit indikasi mengenai taraf kecerdasan seseorang dan tidak menggambarkan kecerdasan seseorang secara keseluruhan.

Skor IQ mula-mula diperhitungkan dengan membandingkan umur mental (Mental Age) dengan umur kronologik (Chronological Age). Bila kemampuan individu dalam memecahkan persoalan-persoalan yang disajikan dalam tes kecerdasan (umur mental) tersebut sama dengan kemampuan yang seharusnya ada pada individu seumur dia pada saat itu (umur kronologis), maka akan diperoleh skor 1. Skor ini kemudian dikalikan 100 dan dipakai sebagai dasar perhitungan IQ. Tetapi kemudian timbul masalah karena setelah otak mencapai kemasakan, tidak terjadi perkembangan lagi, bahkan pada titik tertentu akan terjadi penurunan kemampuan.

Pengukuran Inteligensi

Pada tahun 1904, Alfred Binet dan Theodor Simon, 2 orang psikolog asal Perancis merancang suatu alat evaluasi yang dapat dipakai untuk mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan kelas-kelas khusus (anak-anak yang kurang pandai). Alat tes itu dinamakan Tes Binet-Simon. Tes ini kemudian direvisi pada tahun 1911.

Tahun 1916, Lewis Terman, seorang psikolog dari Amerika mengadakan banyak perbaikan dari tes Binet-Simon. Sumbangan utamanya adalah menetapkan indeks numerik yang menyatakan kecerdasan sebagai rasio (perbandingan) antara mental age dan chronological age. Hasil perbaikan ini disebut Tes Stanford_Binet. Indeks seperti ini sebetulnya telah diperkenalkan oleh seorang psikolog Jerman yang bernama William Stern, yang kemudian dikenal dengan Intelligence Quotient atau IQ. Tes Stanford-Binet ini banyak digunakan untuk mengukur kecerdasan anak-anak sampai usia 13 tahun.

Salah satu reaksi atas tes Binet-Simon atau tes Stanford-Binet adalah bahwa tes itu terlalu umum. Seorang tokoh dalam bidang ini, Charles Sperrman mengemukakan bahwa inteligensi tidak hanya terdiri dari satu faktor yang umum saja (general factor), tetapi juga terdiri dari faktor-faktor yang lebih spesifik. Teori ini disebut Teori Faktor (Factor Theory of Intelligence). Alat tes yang dikembangkan menurut teori faktor ini adalah WAIS (Wechsler Adult Intelligence Scale) untuk orang dewasa, dan WISC (Wechsler Intelligence Scale for Children) untuk anak-anak.

Di samping alat-alat tes di atas, banyak dikembangkan alat tes dengan tujuan yang lebih spesifik, sesuai dengan tujuan dan kultur di mana alat tes tersebut dibuat. 
Baca Juga:


Inteligensi dan Bakat

Inteligensi merupakan suatu konsep mengenai kemampuan umum individu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dalam kemampuan yang umum ini, terdapat kemampuan-kemampuan yang amat spesifik. Kemampuan-kemampuan yang spesifik ini memberikan pada individu suatu kondisi yang memungkinkan tercapainya pengetahuan, kecakapan, atau ketrampilan tertentu setelah melalui suatu latihan. Inilah yang disebut Bakat atau Aptitude. Karena suatu tes inteligensi tidak dirancang untuk menyingkap kemampuan-kemampuan khusus ini, maka bakat tidak dapat segera diketahui lewat tes inteligensi.

Alat yang digunakan untuk menyingkap kemampuan khusus ini disebut tes bakat atau aptitude test. Tes bakat yang dirancang untuk mengungkap prestasi belajar pada bidang tertentu dinamakan Scholastic Aptitude Test dan yang dipakai di bidang pekerjaan adalah Vocational Aptitude Test dan Interest Inventory. Contoh dari Scholastic Aptitude Test adalah tes Potensi Akademik (TPA) dan Graduate Record Examination (GRE). Sedangkan contoh dari Vocational Aptitude Test atau Interest Inventory adalah Differential Aptitude Test (DAT) dan Kuder Occupational Interest Survey. 


Inteligensi dan Kreativitas

Kreativitas merupakan salah satu ciri dari perilaku yang inteligen karena kreativitas juga merupakan manifestasi dari suatu proses kognitif. Meskipun demikian, hubungan antara kreativitas dan inteligensi tidak selalu menunjukkan bukti-bukti yang memuaskan. Walau ada anggapan bahwa kreativitas mempunyai hubungan yang bersifat kurva linear dengan inteligensi, tapi bukti-bukti yang diperoleh dari berbagai penelitian tidak mendukung hal itu. Skor IQ yang rendah memang diikuti oleh tingkat kreativitas yang rendah pula. Namun semakin tinggi skor IQ, tidak selalu diikuti tingkat kreativitas yang tinggi pula. Sampai pada skor IQ tertentu, masih terdapat korelasi yang cukup berarti. Tetapi lebih tinggi lagi, ternyata tidak ditemukan adanya hubungan antara IQ dengan tingkat kreativitas.

Para ahli telah berusaha mencari tahu mengapa ini terjadi. J. P. Guilford menjelaskan bahwa kreativitas adalah suatu proses berpikir yang bersifat divergen, yaitu kemampuan untuk memberikan berbagai alternatif jawaban berdasarkan informasi yang diberikan. Sebaliknya, tes inteligensi hanya dirancang untuk mengukur proses berpikir yang bersifat konvergen, yaitu kemampuan untuk memberikan satu jawaban atau kesimpulan yang logis berdasarkan informasi yang diberikan. Ini merupakan akibat dari pola pendidikan tradisional yang memang kurang memperhatikan pengembangan proses berpikir divergen walau kemampuan ini terbukti sangat berperan dalam berbagai kemajuan yang dicapai oleh ilmu pengetahuan. 
DR-BeSmart


-Semoga Bermanfaat-