2016-07-02

STRATEGI PERANG SUN TZU (part 3)

Format .pdf
(D.R) Kelanjutan Strategi Perang Sun Tzu (part 2)
51.   "Kegesitan itu unggul. Tunggangilah ketidakmampuan lawan. Tempuhlah jalan yang tidak disangka-sangka. Seranglah dimana ia tidak siap
52.        "Kalau seseorang bertindak konsisten untuk melatih orang banyak, maka orang banyak itu akan tunduk. Kalau seseorang bertindak tidak konsisten untuk melatih orang banyak, maka orang banyak itu takkan tunduk. Seseorang yang bertindak konsisten itu serasi dengan orang banyak."
53.        "Seorang Jenderal mewakili nilai-nilai kebaikan dari kebijaksanaan, ketulusan, kemurahan hati, keberanian dan kedisplinan."
54.        "Jenderal yang baik mengikat pasukannya. Ikatlah mereka dengan perbuatan. Janganlah memerintah mereka dengan perkataan. Ikatlah mereka dengan bahaya. Jangalah memerintah mereka dengan keuntungan. Persulitlah mereka ditanah kepunahan, toh mereka tetap selamat. Orang banyak ditenggelamkan ke dalam bahaya, toh mereka dapat mengubah kekalahan menjadi kemenangan."
55.        "Jenderal yang melindungi tentaranya seperti bayi akan mendapati mereka mengikutinya sampai ke jurang yang dalam. Jenderal yang memperlakukan tentaranya seperti anaknya yang dikasihi, akan mendapati mereka bersedia mati untuknya."
56.        "Jenderal yang cakap membuat prajurit sepenuhnya sepakat dengan pimpinan mereka, sehingga mereka akan mengikutinya sepanjang hidup sampai mati, tanpa merasa takut atas hidup mereka dan tak gentar terhadap bahaya apapun."
57.        "Kalau sesuai dengan keuntungan, bertindaklah. Kalau tidak sesuai dengan keuntungan, berhentilah."
58.        "Kalau ada yang bertanya,Musuh yang besar jumlahnya dan teratur akan mendekat, bagaimanakah aku menantikan dia?' Akan kujawab,' Rebutlah apa yang dicintainya, maka ia akan mendengarkanmu'."
59.        "Seranglah pada saat lawan tidak siap. Datanglah pada saat yang tidak diduga." seperti serangan AU jepang ke Pearl Harbor
60.    "Jadilah yang pertama menempati yang tinggi dan Yang. Amankanlah rute persediananmu."
61.    "Pasukan menyukai yang tanah tinggi dan membenci yang rendah, menghargai yang dan mencemooh yin, mempertahankan kehidupan dan mengambil posisi yang mantap.I nilah yang dimaksud 'pasti menang'. Pasukan ini tak mengalami seratus penindasan."
62.    "Janganlah maju dengan angkuh. Cukuplah mengumpulkan kekuatan, mengamati musuh dan menyerangnya. Tetapi, Kalau seseorang tidak membuat rencana dan menggangap enteng musuh, ia pasti tertangkap musuhnya."
63.    "Mengetahui pasukan dapat menggempur, tetapi tidak mengetahui bahwa musuh tak dapat digempur. Ini hanya separuh kemenangan. Mengetahui bahwa musuh dapat digempur, tetapi tidak dapat mengetahui bahwa pasukan tak dapat menggempur. Ini hanyalah separuh kemenangan. Mengetahui bahwa musuh dapat digempur, mengetahui bahwa pasukan dapat menggempur, tetapi tidak mengetahui bahwa bentuk bumi tak dapat digunakan untuk bertempur. Ini juga hanya separuh kemenangan."
64.    "Sang komandan tenang dan tak dapat diduga. Ia menciptakan keteraturan. Ia mengaburkan mata dan telinga pejabat maupun pasukan. Mencegah mereka memilikinya. Ia mengubah-mengubah kegiatannya. Ia mengganti-ganti dengan strateginya. Ia mencegah orang memahaminya. Ia ubah perkemahannya. Membuat rutenya memutar. Mencegah orang mendapatkan rencananya."
65.    "Ketika saya meraih kemenangan, saya tidak akan mengulangi taktik yang sama, tetapi melihat situasi dengan cara yang tak terbatas. Strategi militer sama seperti air yang mengalir. Seperti air membentuk alirannya mengikuti dataran yang dilewati, pasukan meraih kemenangan tergantung pada musuh yang dihadapi. Oleh karena itu, siapa yang dapat memodifikiasi taktik berdasarkan keadaan musuh akan meraih kemenangan sejati."
66.    "Dalam pertempuran memiliki banyak tentara tidak menjamin kemenangan. Jangan maju bertempur hanya semata-mata mengandalkan kekuatan militer. Setiap orang yang kurang perhitungan dan menggangap enteng musuh dengan menghina dan meremehkan, pada akhirnya akan ditertawakan sendiri."
67.    "Semakin banyak perencanaan, semakin banyak peluang menang. Semakin sedikit perencanaan, semakin sedikit peluang menang. Lantas, bagaimana jika tanpa perencaan sama sekali ?"
68.    "Jenderal yang cakap maju berperang tanpa mengharapkan ketenaran dan mundur tanpa merasa takut dipermalukan. Jenderal yang cakap hanya berusaha melindungi rakyatnya, melayani pemerintahnya. Ia adalah mutiara bangsa yang sangat berharga."
69.    "Dapat melihat matahari dan bulan bukanlah pertanda tajamnya penglihatan. Mampu mendengar suara halilintar bukanlah pertanda tajamnya pendengaran. Kemenangan hanya bisa diraih dengan cara-cara yang luar biasa."
70.    "Bersekutulah dengan negara tetangga didaerah perbatasan."
71.    "Kalau tidak menguntungkan, janganlah bertindak. Kalau tak mungkin menang, janganlah menggunakan pasukan. Kalau tidak dalam bahaya, janganlah bertempur."
72.    "Raja tak dapat membangkitkan pasukan hanya dengan murkanya. Jenderal tak dapat bertempur hanya denan kepahitannya. Kalau sesuai dengan keuntungan, gunakanlah pasukan. Kalau tidak, berhentilah."
73.    "Pemerintah yang berpikiran terbuka merencanakan dengan baik. Jenderal yang baik siap melaksanakan rencana tersebut."
74.    "Tanpa keharmonisan dalam suatu negara, tidak akan ada ekspedisi militer yang dapat dilakukan. Tanpa keharmonisan dalam barisan tentara, tak ada formasi pertempuran yang dapat dibentuk."
75.    "Meraih 100 kemenangan dalam 100 pertempuran. Menaklukan musuh tanpa bertempurlah yang kesempurnaan tertinggi."
76.    "Ada lima serangan dengan api. Yang pertama, membakar orang. Yang kedua, membakar toko. Yang ketiga, membakar kereta bagasi. Yang keempat, membakar pabrik senjata. Yang kelima, membakar jalur transportasi."
77.    "Menggunakan api untuk menyerang adalah cerdik. Menggunakan air menyerang juga memberi kekuatan lebih hebat. Tetapi air hanya dapat membagi atau menghalangi lawan, sedangkan api dapat menghancurkan lawan."
78.    "Membunuh musuh adalah soal amarah murka. Mengambil makanan musuh adalah keuntungan."
79.    "Mata-mata merupakan elemen penting dalam perang, karena dipundak mereka bergantung kemampuan pasukan untuk bergerak."
80.    "Tak ada persaudaraan lebih intim daripada persaundaraan seorang mata-mata. Tak ada upah lebih besar daripada upah seorang mata-mata. Tak ada urusan lebih rahasia daripada urusan mata-mata."
81.    "Tak ada yang lebih sulit daripada mengatur manuver pasukan. Mereka yang bergerak tanpa penghalan akan menang. Mereka yang bisa menggunakan tipu daya akan menang."
82.    "Rahasia dari tipu daya adalah mengetahui bagaimana memanipulasi pandangan musuh. Membuat yang jauh kelihatan dekat dan yang dekat kelihatan jauh."
83.    "Jenderal yang baik menghindari musuh yang semangatnya tinggi. Ia menyerang musuh pada saat mereka lelah."
84.    "Jangan mengejar gerakan mundur yang fatal. Jangan terpancing umpan musuh."
85.    "Ketika mengepung musuh, berikan mereka jalan keluar. Jangan menekan musuh yang sudah tidak berdaya."
86.    "Ada lima jenis pengintai yang dapat digunakan. Ada pengintai pribumi, pengintai orang dalam, pengintai yang membelot, pengintai mati dan pengintai hidup."
87.    "Kunci memenangkan pertempuran adalah memahami maksud musuh. Konsentrasikan kekuatan disatu arah. Tempuhlah jarak seribu li dan bunuhlah jenderalnya."
88.    "Raja yang dicerahkan, merenungkannya. Jenderal yang baik menindaklanjutinya."
89.    "Kemenangan dapat direncanakan. Ketika saya membangun strategi terakhir, harulah tidak berbentuk dan tidak kelihatan. Tidak berbentuk, sehingga tak diketahui oleh mata-mata paling hebat sekalipun. Tidak kelihatan, sehingga tak dapat dikalahkan oleh penasihat terhebat. Saya mengalahkan musuh dengan mengendalikan situasi, namun musuh tidak tahu bagaimana saya mengawasinya."
90.    "Setiap strategi meramalkan kemenangan. Dengan menunggu titik kelemahan musuh sampai mudah diserang, mereka pasti menang."
91.    "Jika kita menghormati kekuatan lawan dan dengan tekun mempelajari gerakannya, kita akan menang. Jika kita meremehkan lawan dan tidak memerhatikan arti gerakan-gerakannya, kita akan kalah."
92.    "Ada enam kesalahan yang bisa menyebabkan kekalahan; yaitu pengkhianatan, ketidakpatuhan, kesia-siaan, ketergesa-gesaan, kekacauan dan kekurangmampuan."
93.    "Kemiliteran adalah tao penyesatan. Ketika dekat, wujudkan seolah-olah dekat. Demikianlah ketika ia mencari keuntungan, pancinglah ia."
94.    "Seseorang yang tidak sepenuhnya mengetahui bahaya menggunakan pasukan, tidak mungkin sepenuhnya mengetahui keuntungan menggunakan pasukan."
95.    "Tak satupun dari lima elemen (air, api, kayu, logam, tanah) yang lebih dominan. Tak satupun dari keempat musim yang abadi. Hari-hari terkadang lebih panjang dan terkadang lebih pendek. Dan bulan kadang bersinar, kadang redup."
96.    "Mengambil seluruh negara itu superior. Menghancurkannya adalah memalukan."
97.    "Keunggulan tertinggi adalah kemampuan menembus pertahanan musuh tanpa harus berperang. Pejuang terhebat adalah yang mampu menekan musuh untuk menyerah tanpa perlawanan."
Semoga dapat bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar