51.
"Kegesitan itu unggul. Tunggangilah ketidakmampuan lawan. Tempuhlah jalan yang
tidak disangka-sangka. Seranglah
dimana ia tidak siap
52.
"Kalau seseorang bertindak konsisten untuk melatih orang banyak, maka orang
banyak itu akan tunduk. Kalau seseorang bertindak tidak konsisten untuk melatih orang banyak, maka orang
banyak itu takkan tunduk. Seseorang yang bertindak konsisten itu serasi dengan orang banyak."
53.
"Seorang Jenderal mewakili nilai-nilai kebaikan dari kebijaksanaan, ketulusan, kemurahan
hati, keberanian dan
kedisplinan."
54.
"Jenderal yang baik mengikat pasukannya. Ikatlah mereka dengan
perbuatan. Janganlah
memerintah mereka dengan perkataan. Ikatlah mereka dengan bahaya. Jangalah memerintah mereka dengan keuntungan. Persulitlah mereka
ditanah kepunahan, toh mereka
tetap selamat. Orang banyak
ditenggelamkan ke dalam bahaya, toh mereka dapat mengubah kekalahan menjadi kemenangan."
55.
"Jenderal yang melindungi tentaranya seperti bayi akan mendapati
mereka mengikutinya sampai ke jurang yang dalam. Jenderal yang
memperlakukan tentaranya seperti anaknya yang dikasihi, akan mendapati
mereka bersedia mati untuknya."
56.
"Jenderal yang cakap membuat prajurit sepenuhnya sepakat dengan
pimpinan mereka, sehingga
mereka akan mengikutinya sepanjang hidup sampai mati, tanpa merasa
takut atas hidup mereka dan tak gentar terhadap bahaya apapun."
57.
"Kalau sesuai dengan keuntungan, bertindaklah. Kalau tidak sesuai
dengan keuntungan, berhentilah."
58.
"Kalau ada yang bertanya, ‘Musuh yang besar
jumlahnya dan teratur akan mendekat, bagaimanakah aku
menantikan dia?' Akan kujawab,' Rebutlah apa
yang dicintainya, maka ia akan
mendengarkanmu'."
59.
"Seranglah pada saat lawan tidak siap. Datanglah pada saat
yang tidak diduga." seperti serangan AU jepang ke Pearl Harbor
60. "Jadilah yang
pertama menempati yang tinggi dan Yang. Amankanlah rute
persediananmu."
61. "Pasukan menyukai
yang tanah tinggi dan membenci yang rendah, menghargai yang dan
mencemooh yin, mempertahankan
kehidupan dan mengambil posisi yang mantap.I nilah yang dimaksud
'pasti menang'. Pasukan ini
tak mengalami seratus penindasan."
62. "Janganlah maju
dengan angkuh. Cukuplah
mengumpulkan kekuatan, mengamati
musuh dan menyerangnya. Tetapi, Kalau
seseorang tidak membuat rencana dan menggangap enteng musuh, ia pasti
tertangkap musuhnya."
63. "Mengetahui
pasukan dapat menggempur, tetapi tidak mengetahui bahwa musuh tak dapat digempur. Ini hanya
separuh kemenangan. Mengetahui bahwa
musuh dapat digempur, tetapi tidak
dapat mengetahui bahwa pasukan tak dapat menggempur. Ini hanyalah
separuh kemenangan. Mengetahui
bahwa musuh dapat digempur, mengetahui bahwa pasukan dapat menggempur, tetapi tidak
mengetahui bahwa bentuk bumi tak dapat digunakan untuk bertempur. Ini juga hanya
separuh kemenangan."
64. "Sang komandan
tenang dan tak dapat diduga. Ia menciptakan keteraturan. Ia mengaburkan mata dan telinga pejabat maupun pasukan. Mencegah
mereka memilikinya. Ia
mengubah-mengubah kegiatannya. Ia mengganti-ganti dengan strateginya. Ia mencegah orang
memahaminya. Ia ubah
perkemahannya. Membuat
rutenya memutar. Mencegah orang
mendapatkan rencananya."
65. "Ketika saya
meraih kemenangan, saya tidak
akan mengulangi taktik yang sama, tetapi melihat situasi dengan cara yang tak terbatas. Strategi
militer sama seperti air yang mengalir. Seperti air membentuk
alirannya mengikuti dataran yang dilewati, pasukan meraih
kemenangan tergantung pada musuh yang dihadapi. Oleh karena itu, siapa yang
dapat memodifikiasi taktik berdasarkan keadaan musuh akan meraih kemenangan
sejati."
66. "Dalam
pertempuran memiliki banyak tentara tidak menjamin kemenangan. Jangan maju
bertempur hanya semata-mata mengandalkan kekuatan militer. Setiap orang
yang kurang perhitungan dan menggangap enteng musuh dengan menghina dan
meremehkan, pada akhirnya
akan ditertawakan
sendiri."
67. "Semakin banyak
perencanaan, semakin banyak
peluang menang. Semakin
sedikit perencanaan, semakin
sedikit peluang menang. Lantas, bagaimana jika
tanpa perencaan sama sekali ?"
68. "Jenderal yang
cakap maju berperang tanpa mengharapkan ketenaran dan mundur tanpa
merasa takut dipermalukan. Jenderal yang cakap hanya berusaha melindungi rakyatnya, melayani
pemerintahnya. Ia adalah
mutiara bangsa yang sangat berharga."
69. "Dapat melihat
matahari dan bulan bukanlah pertanda tajamnya penglihatan. Mampu
mendengar suara halilintar bukanlah pertanda tajamnya pendengaran. Kemenangan
hanya bisa diraih dengan cara-cara yang luar biasa."
70. "Bersekutulah
dengan negara tetangga didaerah perbatasan."
71. "Kalau tidak
menguntungkan, janganlah
bertindak. Kalau tak
mungkin menang, janganlah
menggunakan pasukan. Kalau tidak
dalam bahaya, janganlah
bertempur."
72. "Raja tak dapat
membangkitkan pasukan hanya dengan murkanya. Jenderal tak dapat
bertempur hanya denan kepahitannya. Kalau sesuai dengan keuntungan, gunakanlah pasukan. Kalau tidak, berhentilah."
73. "Pemerintah yang
berpikiran terbuka merencanakan dengan baik. Jenderal yang baik
siap melaksanakan rencana tersebut."
74. "Tanpa keharmonisan
dalam suatu negara, tidak akan ada
ekspedisi militer yang dapat dilakukan. Tanpa keharmonisan
dalam barisan tentara, tak ada
formasi pertempuran yang dapat dibentuk."
75. "Meraih 100
kemenangan dalam 100 pertempuran. Menaklukan musuh tanpa bertempurlah yang kesempurnaan tertinggi."
76. "Ada lima
serangan dengan api. Yang pertama, membakar
orang. Yang kedua, membakar toko. Yang ketiga, membakar
kereta bagasi. Yang keempat, membakar
pabrik senjata. Yang kelima, membakar jalur
transportasi."
77. "Menggunakan api untuk
menyerang adalah cerdik. Menggunakan air menyerang juga memberi kekuatan lebih hebat. Tetapi air
hanya dapat membagi atau menghalangi lawan, sedangkan api dapat
menghancurkan lawan."
78. "Membunuh musuh
adalah soal amarah murka. Mengambil makanan musuh adalah keuntungan."
79. "Mata-mata
merupakan elemen penting dalam perang, karena dipundak mereka
bergantung kemampuan pasukan untuk bergerak."
80. "Tak ada
persaudaraan lebih intim daripada persaundaraan seorang mata-mata. Tak ada upah
lebih besar daripada upah seorang mata-mata. Tak ada urusan lebih
rahasia daripada urusan mata-mata."
81. "Tak ada yang
lebih sulit daripada mengatur manuver pasukan. Mereka yang bergerak
tanpa penghalan akan menang. Mereka yang bisa menggunakan tipu daya akan menang."
82. "Rahasia dari tipu
daya adalah mengetahui bagaimana memanipulasi pandangan musuh. Membuat yang
jauh kelihatan dekat dan yang dekat
kelihatan jauh."
83. "Jenderal yang
baik menghindari musuh yang semangatnya tinggi. Ia menyerang musuh
pada saat mereka lelah."
84. "Jangan mengejar
gerakan mundur yang fatal. Jangan terpancing umpan musuh."
85. "Ketika mengepung
musuh, berikan mereka
jalan keluar. Jangan menekan
musuh yang sudah tidak berdaya."
86. "Ada lima jenis
pengintai yang dapat digunakan. Ada pengintai pribumi, pengintai orang dalam, pengintai yang membelot, pengintai mati dan pengintai
hidup."
87. "Kunci
memenangkan pertempuran adalah memahami maksud musuh. Konsentrasikan
kekuatan disatu arah. Tempuhlah
jarak seribu li dan bunuhlah
jenderalnya."
88. "Raja yang
dicerahkan, merenungkannya. Jenderal yang
baik menindaklanjutinya."
89. "Kemenangan dapat
direncanakan. Ketika saya
membangun strategi terakhir, harulah tidak berbentuk dan tidak kelihatan. Tidak berbentuk, sehingga tak
diketahui oleh mata-mata paling hebat sekalipun. Tidak kelihatan, sehingga tak
dapat dikalahkan oleh penasihat terhebat. Saya mengalahkan musuh
dengan mengendalikan situasi, namun musuh tidak tahu bagaimana saya mengawasinya."
90. "Setiap strategi
meramalkan kemenangan. Dengan
menunggu titik kelemahan musuh sampai mudah diserang, mereka pasti
menang."
91. "Jika kita
menghormati kekuatan lawan dan dengan tekun mempelajari gerakannya, kita akan
menang. Jika kita
meremehkan lawan dan tidak memerhatikan arti gerakan-gerakannya, kita akan
kalah."
92. "Ada enam
kesalahan yang bisa menyebabkan kekalahan; yaitu pengkhianatan, ketidakpatuhan, kesia-siaan, ketergesa-gesaan, kekacauan dan
kekurangmampuan."
93. "Kemiliteran
adalah tao penyesatan. Ketika dekat, wujudkan
seolah-olah dekat. Demikianlah
ketika ia mencari keuntungan, pancinglah ia."
94. "Seseorang yang
tidak sepenuhnya mengetahui bahaya menggunakan pasukan, tidak mungkin
sepenuhnya mengetahui keuntungan menggunakan pasukan."
95. "Tak satupun dari
lima elemen (air, api, kayu, logam, tanah) yang
lebih dominan. Tak satupun
dari keempat musim yang abadi. Hari-hari terkadang lebih panjang dan terkadang lebih
pendek. Dan bulan
kadang bersinar, kadang
redup."
96. "Mengambil
seluruh negara itu superior. Menghancurkannya adalah memalukan."
97. "Keunggulan
tertinggi adalah kemampuan menembus pertahanan musuh tanpa harus berperang. Pejuang
terhebat adalah yang mampu menekan musuh untuk menyerah tanpa perlawanan."
Semoga dapat bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar