Download format pdf
(D.R) Ada seorang teman baik menuturkan kisahnya. Dia bernama Rudi. Sore itu ia menemani istri dan seorang putrinya berbelanja kebutuhan rumah tangga bulanan di sebuah toko swalayan. Usai membayar, tangan-tangan mereka sarat dengan tas plastik belanjaan.
(D.R) Ada seorang teman baik menuturkan kisahnya. Dia bernama Rudi. Sore itu ia menemani istri dan seorang putrinya berbelanja kebutuhan rumah tangga bulanan di sebuah toko swalayan. Usai membayar, tangan-tangan mereka sarat dengan tas plastik belanjaan.
Baru saja mereka keluar dari toko swalayan, istri Rudi dihampiri seorang
wanita pengemis yang sementara itu bersama-sama seorang putri kecilnya.
Wanita pengemis itu berkata pada istri Rudi, ”Beri kami sedekah, Bu! ”
Istri Rudi kemudian membuka dompetnya selanjutnya ia menyodorkan
selembar uang kertas berjumlah 1000 rupiah.
Wanita pengemis itu lantas menerimanya. Ketika tahu jumlahnya tak
memenuhi keperluan, ia lantas menguncupkan jari-jarinya menghadap ke
mulutnya. Lalu pengemis itu memegang kepala anaknya serta sekali lagi ia
mengarahkan jari-jari yang terkuncup itu ke mulutnya, seakan ia
menginginkan berkata, ”Aku serta anakku ini telah berhari-hari tak
makan, tolong berikan kami penambahan sedekah untuk dapat beli makanan! ”
Merasakan isyarat pengemis wanita itu, istri Rudi juga membalas isyarat
dengan gerak tangannya seakan berkata, ”Tidak... tak, saya akan tidak
memberikan sedekah untukmu! ” Ironisnya walau tak memberikan sedekahnya,
istri serta putrinya Rudi jadi menuju ke satu gerobak gorengan untuk
beli camilan.
Pada saat yang sama Rudi jalan ke arah ATM center manfaat mengecheck
saldo rekeningnya. Waktu itu memanglah tanggal gajian, karena itu Rudi
menginginkan mengecheck saldo rekening dia. Di depan ATM, Ia masukan
kartu kedalam mesin. Ia tekan segera tombol INFORMASI SALDO. Tidak lama
kemudian nampak sebagian digit angka yang bikin Rudi menyunggingkan
senyum kecil dari mulutnya. Ya, duit gajiannya telah masuk kedalam
rekening.
Rudi menarik beberapa duit dalam bilangan jutaan rupiah dari ATM.
Pecahan beberapa ratus ribu berwarna merah saat ini telah menyesaki
dompetnya. Lantas ada satu lembar duit berwarna merah juga, tetapi
kesempatan ini bernilai 10 ribu yang ia tarik dari dompet. Duit itu lalu
ia lipat kecil untuk sharing dengan wanita pengemis yang tadi memohon
penambahan sedekah.
Waktu sang wanita pengemis lihat nilai duit yang di terima, begitu
girangnya dia. Ia juga berucap sukur pada Allah serta berterima kasih
pada Rudi dengan kalimat-kalimat penuh kesungguhan :
”Alhamdulillah... Alhamdulillah... Alhamdulillah... Terima kasih, Pak!
Mudah-mudahan Allah memberi rejeki berlipat untuk ayah serta keluarga.
Mudah-mudahan Allah berikan kebahagiaan lahir serta batin untuk ayah
serta keluarga. Diberikan karunia keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah.
Rumah tangga serasi serta anak-anak yang shaleh serta shalehah.
Mudah-mudahan ayah serta keluarga juga di beri kedudukan yang terhormat
nantinya kelak di surga...! ”
Rudi tak menganggap ia bakal mendengar tanggapan yang demikian
mengharukan. Rudi menduga kalau pengemis tadi cuma bakal berucap terima
kasih saja. Tetapi, apa yang disampaikan oleh wanita pengemis tadi
sungguh bikin Rudi terpukau serta membisu. Terlebih ketika sekali lagi
ia dengar wanita itu berkata pada putri kecilnya, ”Dik, Alhamdulillah
pada akhirnya kita dapat makan juga....! ” Deggg...!!! Hati Rudi
tergedor begitu kencang. Rupanya wanita tadi sungguh mengharapkan
penambahan sedekah supaya ia serta putrinya dapat makan.
Sejurus lalu mata Rudi membuntuti kepergian mereka berdua yang lari
menyeberang jalan, lantas masuk ke satu warung tegal untuk makan disana.
Rudi masihlah terdiam serta terpana ditempat itu. Sampai istri serta
putrinya kembali pada serta keduanya menyapanya. Mata Rudi saat ini
mulai berkaca-kaca serta istrinya juga tahu itu. ”Ada apa Pak? ”
Istrinya ajukan pertanyaan.
Dengan nada yang agak berat serta terbata Rudi menerangkan : ”Aku
barusan memberikan sedekah pada wanita tadi sejumlah 10 ribu rupiah! ”
Awalannya istri Rudi nyaris tak sepakat ketika Rudi menyampaikan kalau
ia berikan penambahan sedekah pada wanita pengemis. Tetapi Rudi lalu
meneruskan kalimatnya :
"Bu..., saya berikan sedekah padanya cuma segitu. Waktu menerimanya, ia
berucap hamdalah berulang-kali seraya bersukur pada Allah. Tak itu saja,
ia mendoakan saya, mendoakan dirimu, anak-anak serta keluarga kita.
Panjaaaang sekali ia berdoa! Dia cuma terima karunia dari Allah Swt
sebesar 10 ribu saja telah sedemikian hebatnya bersukur. Walau
sebenarnya saya terlebih dulu lihat di ATM waktu saya mengecheck saldo
serta nyatanya disana ada jumlah yang mungkin saja beberapa ratus bahkan
juga beberapa ribu kali lipat dari 10 ribu rupiah. Waktu lihat saldo
itu, saya cuma mengangguk-angguk serta tersenyum. Saya terlupa bersukur,
serta saya lupa berucap hamdalah. Bu..., saya malu pada Allah! Dia
terima cuma 10 ribu demikian bersyukurnya dia pada Allah serta
berterimakasih kepadaku. Bila memanglah sekian, siapakah yang layak
masuk kedalam surga Allah, apakah dia yang terima 10 ribu dengan sukur
yang mengagumkan, atau mungkin saya yang terima jumlah semakin banyak
dari itu tetapi sedikitpun saya tidak berucap hamdalah. ” Rudi
mengakhiri kalimatnya dengan nada yang terbata-bata serta sebagian bulir
air mata yang menetes.
Istrinya juga jadi lemas sesudah mengerti begitu sampai kini kurang
bersukur sebagai hamba. Ya Allah, ampunilah kami beberapa hamba-Mu yang
sering lupa atas semua nikmat-Mu.
-Semoga Bermanfaat-
Jangan tunda kesempatan emas, Ayo dapatkan bonus pulsa dan bonus menarik lainnya hanya dari AKUPOKER. Daftar dan klaim promo bonus 100% pendaftar baru, info join add pin BBM (D8D34E1A), WA (087887670252) , BBM Mila (DDE0F1C4), Line: aku.poker.? WWW.AKUPOKER(.)COM
BalasHapusFREECHIP MEMBER BARU
BLOGSPOT BERITA HARIAN
AKUPOKER